HADAPI KRISIS MORAL, PRODI S2 BK UNESA SELENGGARAKAN PELATIHAN ANTI KEKERASAN SEKSUAL

Pada Sabtu, 25 November 2023, Gedung Pascasarjana R. Auditorium Lt 7 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi saksi dari pelaksanaan Pelatihan Anti Kekerasan Seksual yang diikuti oleh 40 mahasiswa Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling (BK) UNESA. Acara yang dihelat secara offline ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa S2 BK tentang isu kekerasan seksual, serta bagaimana peran mereka sebagai calon profesional dalam pencegahan dan penanganan kasus semacam itu.
Dr. Retno Tri Hariastuti, M.Pd., seorang konselor terkemuka dan pendidik di bidang Bimbingan dan Konseling, diundang sebagai narasumber untuk membawakan pelatihan ini. Dengan keahlian dan pengalaman yang dimilikinya, Dr. Retno Tri Hariastuti memberikan materi yang terstruktur dan berfokus pada aspek-aspek kunci terkait kekerasan seksual, seperti identifikasi, pencegahan, serta dukungan terhadap korban.
Pelatihan ini tidak hanya berlangsung sebagai sesi penyampaian teori, tetapi juga melibatkan diskusi interaktif, studi kasus, dan simulasi untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta. Mahasiswa S2 BK UNESA berkesempatan untuk berbagi pandangan, mendengarkan pengalaman praktisi, dan mendalami strategi penanganan yang efektif.
Dr. Retno Tri Hariastuti menyampaikan, "Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang komprehensif tentang kekerasan seksual di kalangan mahasiswa S2 BK. Sebagai calon konselor, pengetahuan dan sensitivitas terhadap isu ini sangat penting dalam memberikan dukungan kepada individu yang mungkin mengalami situasi sulit."
Keberhasilan acara ini juga tercermin dari antusiasme dan partisipasi aktif para mahasiswa yang terlibat. Mereka menilai pelatihan ini sebagai langkah positif dalam mempersiapkan mereka sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi dalam melindungi dan mendukung korban kekerasan seksual.
Acara berakhir dengan harapan bahwa pengetahuan yang diperoleh dalam pelatihan ini dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan oleh mahasiswa S2 BK UNESA, memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di masyarakat.