SEAMEO Regional Centre for Special Educational Needs: Inovasi Pendidikan dan Peran Bimbingan Konseling

Surabaya,
16 Januari 2025 – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya
(Unesa) menggelar acara Visiting Lecturer dengan menghadirkan Ts. Dr. Mohd
Azlis Sani Md. Jalil, Direktur SEAMEO Regional Centre for Special Educational
Needs (SEAMEO SEN). Acara yang berlangsung di gedung 05 lantai 1 ini dihadiri
oleh mahasiswa magister Pendidikan Luar Biasa (PLB) serta mahasiswa magister
Bimbingan dan Konseling, dimulai pukul 07.30.
Dr. Azlis
memaparkan visi SEAMEO SEN yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas
pendidikan untuk siswa dengan kebutuhan khusus di Asia Tenggara. Salah satu
fokus utama adalah pengembangan kapasitas pendidik melalui pelatihan, inovasi
penelitian, dan penyediaan material pendidikan yang inklusif. Beliau menekankan
pentingnya kolaborasi antar negara SEAMEO dalam menciptakan lingkungan belajar
yang mendukung keberagaman kebutuhan siswa.
Dalam
konteks ini, peran Bimbingan dan Konseling (BK) menjadi sangat relevan. Dr.
Azlis menggarisbawahi bahwa layanan BK berkontribusi penting dalam mendukung
siswa dengan kebutuhan khusus, membantu mereka mengatasi tantangan psikologis
dan sosial. Bimbingan dan Konseling memainkan peran vital dalam membangun rasa
percaya diri, memberikan dukungan emosional, dan memfasilitasi adaptasi siswa
dalam lingkungan pendidikan yang inklusif.
Dengan
pendekatan holistik yang mengintegrasikan pendidikan dan konseling, siswa
dengan kebutuhan khusus dapat mencapai potensi maksimal mereka. Mahasiswa
magister BK yang hadir dalam acara ini mendapatkan wawasan baru tentang
bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam mendukung pendidikan inklusif.
Kolaborasi antara bidang PLB dan BK menciptakan sinergi yang kuat untuk
mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang harmonis dan mendukung
perkembangan semua siswa.
Acara ini
tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang praktik pendidikan kebutuhan
khusus tetapi juga memperkuat pentingnya peran Bimbingan dan Konseling dalam
menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.